Jumat, 11 Januari 2019

Manajemen Pemasaran Global Tentang E-Marketing


BAB I

PENDAHULUAN



1.1            Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis. Arus perputaran informasi di dalam dunia bisnis sangatlah cepat dan bahkan sudah menjadi sebuah kepentingan yang mendesak, teknologi pun ikut berkembang di dalamnya sehingga menjadi sebuah istilah yang kita kenal dengan teknologi informasi. Dengan berkembangnya teknologi informasi akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu teknologi informasi yang mendukung kebutuhan tersebut adalah internet.

Saat ini perkembangan internet terjadi sangat cepat dan dapat menjangkau seluruh dunia dan setiap perusahaan menginginkan produknya dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu fungsi internet yang menjadi fokus penelitian ini adalah kemampuannya untuk melakukan kegiatan pemasaran baik produk dan brand image secara online bagi siapa saja yang membutuhkan dan terhubung dengan media internet. Hal ini lah yang disebut dengan e-marketing yang memberikan banyak kemudahan dan keuntungan lebih bagi perusahaan, pelanggan dan rekanan bisnis dari perusahaan. E-marketing sangat menarik karena era globalisasi menuntut banyak kemudahan dan kecepatan informasi.

Bagi perusahaan, e-marketing dapat memperluas pasar, memperluas brand image perusahaan, dan memberikan kemudahan dalam memberikan informasi kepada pelanggannya. Sedangkan bagi pelanggan, barang/jasa yang diinginkan dapat diperoleh tanpa harus meninggalkan rumah/kantor (mempermudah pelanggan dalam mengakses informasi produk perusahaan), cukup dengan membuka situs web, memilih produk/jasa yang diinginkan, memesan, melakukan transaksi dan produk/jasa tersebut akan dikirimkan. Pemilihan strategi e-marketing yang cocok dengan perusahaan dan mengetahui detil cara dan dampak penerapannya sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan.




BAB II

PEMBAHASAN





2.1              Pengertian E-Marketing

E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) adalah yang bisa diartikan sebagai berikut: E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.

Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa E-Marketing adalah strategi, sistem dan proses pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet untuk dapat mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, menjual, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pasar internet atau melalui peralatan digital lain.



2.2              Keuntungan E-Marketing

Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing ini bagi perusahaan menurut Jamal (1996:18) yaitu:

1.                       Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.

2.                       Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.

3.                       Transaksi binis secara elektronik dan dengan biaya yang rendah. E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik.

4.                       Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.

5.                       Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat.

6.                       Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.

7.                       Dapat mengawasi pesaing.

8.                       Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen.

9.                       Dapat mendistribusikan program dan informasi tentang produk melalui E-mail atau file transfer. 



2.3              Strategi E-Marketing

Berikut adalah beberapa strategi marketing yang biasa digunakan dalam melakukan e-marketing:

1.                       Banner Advertisement (Iklan Melalui Banner)

Adalah file grafis (dengan beberapa ukuran yang di beri satuan pixels) yang dipasangkan pada website penyedia iklan. Iklan banner digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke halaman website anda dan tentu saja harus disajikan semenarik mungkin untuk memancing calon pembeli yang akan membeli produk anda.



2.                        Sponsorship

Anda bisa melakukan kegiatan tersebut untuk memancing calon pembeli, sama dengan tujuan poin di atas.



3.                       Classified Listings (Daftar Produk Terklasifikasi)

Seperti halnya pada klasifikasi di surat kabar, klasifikasi online ini merupakan cara yang sangat baik  untuk memasang bisnis anda di depan orang-orang yang siap untuk membeli produk anda. Kekuatan dari klasifikasi online daripada klasifikasi offline ialah, user dapat mencari produk dengan cepat melalui form pencarian yang sudah terindeks dalam basis data. Tidak hanya itu, ada juga fitur pelelangan online, seperti di http://www.ebay.com.



4.                       Email Marketing (Pemasaran Melalui Email)

Pada email marketing dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

a.       Cara pertama, yaitu dengan meletakkan iklan atau sebuah pesan di dalam email newsletter orang lain. Contoh, ketika anda menerima sebuah newsletter dari perusahaan online A, terdapat pesan pengiklan, semacam banner. Ini adalah caran yang sangat dahsyat untuk mentarget calon pembeli anda.

b.      Cara kedua, yaitu dengan secara langsung mendistribusikan email anda kepada calon customer, yaitu berupa email penawaran biasa maupun dalam bentuk newsletter. Sampaikan informasi tentang produk yang ditawarkan tanpa kesan paksaan, sehingga calon konsumen dapat melakukan keputusan yang terbaik terhadap produk anda. Tapi ingat, anda tidak boleh melakukan spam.

c.       Cara ketiga, yaitu dengan menyediakan fasilitas email subsriber pada situs anda. Jika pengunjung situs melakukan pendaftaran email subsriber melalui situs anda, maka setiap kali anda melakukan update atau posting artikel maupun produk di website tersebut, maka pendaftar tersebut akan mendapat email notifikasi dan isi dari apa yang anda update. Anda dapat menggunakan RSS feed burner.



5.                       Partnership/Affiliate Marketing (Pemasaran Metode Afiliasi)

Para pengiklan yang menjual produknya secara online dapat membangun jaringan afiliasi, yaitu melibatkan orang lain dalam penjualan produk. Contoh website yang menerapkan sistem afiliasi ini adalah http://www.amazon.com.



6.                       Search Engine Marketing (Pemasaran Menggunakan Mesin Pencari)

Hampir semua pengguna internet mencari informasi melalui search engine seperti Google dan Yahoo. Kebanyakan orang yang tidak tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi mereka mencarinya di situs mesin pencari tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan anda belum dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling dahsyat yang anda lakukan adalah mendapatkan situs anda terdaftar dan terlampir di mesin-mesin pencari tersebut.



7.                       Social Networking (Metode Pemasarang Menggunakan Situs Jejaring Sosial)

Beberapa situs social networking seperti Facebook, Friendster, Twitter, MySpace, Linkedln, dan MeetUp dapat anda gunakan sebagai senjata eMarketing anda. Beberapa situs social network yang mengijinkan menyertakan audio atau video klip antara lain: www.YouTube.com, www.Vsocial.comwww.MySpace.comwww.Grouper.com.



2.4              Analisis Satu Buah Jurnal Penelitian Mengenai Kasus Pemasaran Global. Kompilasi Hasil Penelitian E-Marketing (Sumber Jurnal : Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul)

2.4.1        Pasar Global, Strategi dan Jenis Strategi Memasukinya

Pemasaran global adalah pemasaran yang menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks melalui integrasi aktivitas-aktivitas pemasaran dosmetik, luar negeri maupun internasional yang dapat menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan strategis organisasi dan keunggulan bersaing sebagai kekuatan atas usaha-usaha pemasaran global (Budiarto dan Tjiptono, 1997:341).

Salah satu keputusan yang terkait erat dengan pemilihan negara tujuan pemasaran adalah keputusan mengenai cara melakukan operasi di pasar global, yaitu melakukan ekspor, menegosiasikan kesepakatan waralaba (franchise) atau lisensi, membentuk usaha patungan (joint venture), atau melakukan investasi langsung di negara lain (Chandra dan Tjiptono, 2000:344).

Dalam menentukan strategi memasuki pasar internasional, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor khusus (Budiarto dan Tjiptono, 1997: 344), yaitu :

1.                       Tujuan perusahaan berkaitan dengan 3 aspek berikut :

a.     Volume bisnis internasional yang diharapkan.

b.    Lingkup geografis.

c.     Jangka waktu keterlibatan perusahaan dalam pemasaran global.

2.                       Ukuran (volume) penjualan dan asset perusahaan.

3.                       Lini produk dan sifat produk yang dihasilkan perusahaan.

4.                        Persaingan dalam pasar luar negeri.

Langkah-langkah dalam memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono (2008: 328) adalah sebagai berikut :

a.                        Proses Segmentasi

Pemilihan pasar sasaran dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan mengelompokkan setiap negara kedalam kelompok-kelompok yang homogen. Setiap segmen memiliki karakteristik yang relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai aspek strategi pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas lima langkah berikut :

1.    Mengembangkan taksonomi pasar untuk mengklasifikasikan pasar dunia.

2.    Mengelompokkan semua negara ke dalam kelompokkelompok homogen yang memiliki karakteristik yang sama, sesuai dengan kriteria atau dimensi yang digunakan dalam taksonomi pasar.

3.    Menentukan metode yang secara teoritis paling efisien untuk melayani masing-masing kelompok atau segmen.

4.    Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara kemampuan perusahaan (produk, jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang bersangkutan.

5.    Menyesuaikan klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata (hambatan hukum dan politik, budaya, dan lain-lain).



b.      Proses Riset Pemasaran

Keterlibatan dalam pemasaran global menyebabkan suatu perusahaan harus mengumpulkan informasi yang bermanfaat untuk memahami konsumen, para pesaing global, dan lingkungan negara tujuan pemasaran. Proses riset pemasaran global terdiri atas beberapa langkah (Budiartodan Tjiptono, 1997:331), yaitu :

1.    Melakukan analisis situasi lingkungan pemasaran global.

2.    Mengidenifikasi masalah pemasaran yang dihadapi.

3.    Menentukan tujuan yang ingin dicapai.

4.    Mengestimasi nilai riset bagi perusahaan.

5.    Menyusun rancangan riset.

6.    Implementasi riset pemasaran.

7.    Mempersiapkan laporan riset.



c.                        Kriteria Pemilihan Strategi

Kotabe dan Helsen (2004) mengemukakan beberapa kriteria yang akan mempengaruhi pilihan strategi masuk yang akan digunakan yaitu :

1.    Ukuran Pasar dan Pertumbuhan.

2.    Risiko.

3.    Peraturan-peraturan Pemerintan h Host Country.

4.    Lingkungan Persaingan.

5.    Infrastruktur Lokal (Pasar dan Ekonomi).

6.    Sumber Daya Internal, Aset dan Kemampuan Perusahaan.

7.    Fleksibilitas.







BAB III

ANALISIS



3.1              Studi Kasus Bisnis Intel. Corp Melalui Internet Marketing

Seiring dengan perkembangan pemakaian Internet sebagai sarana komunikasi global, kini sudah cukup banyak perusahaan menggunakan Internet sebagai media perdagangan. Begitu juga yang kini dilakukan Intel Corp, dimana merupakan industri komputer dan jaringan internet terkemuka serta yang tercanggih di dunia. Pimpinan Eksekutif Craig R. Barett selama ini telah mengembangkan berbagai produk microprocessor dan pengembangan manajemen pemasaran melalui Internet. Binis microprosesor ini dikatakan Bareet sebagai bisnis yang menggiurkan, karena mampu mendominasi pasar berbagai perusahaan startegis dunia dengan keuntungan yang mengagumkan dan posisi pasar yang masih bagus. Semakin mudahnya mendapatkan akses ke Internet membuat dunia semakin tidak bertembok, sehingga adanya Internet memang sejalan dengan era globalisasi dan kebijakan pasar bebas. Dengan yang jumlah penggunanya terus meningkat secara eksponensial, potensinya sebagai media perdagangan memang tak bisa dipungkiri lagi. Namun ternyata banyak masalah yang berhubungan dengan keamanan perdagangan di Internet.

Pada tahun 1985, Intel Corp memulai binisnya dengan memasarkan bisnis memory chip yang hanya difokuskan sebagai otak elektronis pada komputer personal. Masa keemasan perusahaan Intel berlangsung di bawah pimpinan CEO, Andrew S. Meski berhasil mendapatkan kemajuan yang pesat, tapi peperangan hebat dalam pemasaran produk software dan hardware dari berbagai industri komputer terus terjadi hingga kini, dan perang pasar ini pun berlangsung sampai ke situs web, yang merupakan tempat pemasaran yang paling efektif bagi industri komputer untuk memasarakan produk dan mendapatkan konsumen dan pelanggannya. Analisa studi kasus ini akan secara khusus menyoroti manajemen pemasaran Intel Corp melalui internet.



Ø      MASALAH

Beberapa persoalan yang muncul dalam perusahaan intel dalam usaha pemasarannya melalui internet :

·      Masalah pertama adalah masalah kerahasiaan (confidentiality) pesan. Kita harus berasumsi bahwa setiap kali kita mengirim pesan di Internet, seperti halnya kita menggunakan media kartu pos dimana semua orang dapat membacanya. Tentu kita tidak ingin orang yang tidak berkepentingan membaca pesan yang kita kirimkan itu.

·      Masalah kedua adalah bagaimana cara agar pesan yang kita kirimkan itu keutuhannya (integrity) sampai ke tangan penerima atau konsumen Intel. Di Internet, orang lain dapat mengubah isi pesan yang kita kirimkan itu, atau mengganti (sama) sekali pesan itu.

·      Masalah ketiga adalah keabsahan (authenticity) pelaku transaksi. Bagaimana pembeli produk Intel dapat yakin dengan otentikasi Intel Corp. Sebagai ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari kita dapat dengan mudah melakukan proses otentikasi terhadap kedua orang tua kita dengan cara melihat muka mereka, atau bahkan cukup dengan suara mereka saja.

·      Masalah keempat adalah keaslian pesan agar bisa dijadikan barang bukti. Konsumen atau pelanggan Intel Corp tentu tidak ingin kalau (tiba-tiba) ditagih oleh bank untuk pembelian perangkat lunak yang tidak pernah dibelinya, meskipun bank mengaku menyimpan data transaksi tersebut. Di sisi lain jika ternyata sang konsumen memang beli produk perangkat lunak tersebut, harus ada mekanisme tertentu sehingga konsumen tidak dapat menyangkal bahwa dia telah membeli produk atau perangkat lunak tersebut.



Ø      PEMBAHASAN

Beberapa pertimbangan dan analisa yang harus dilakukan CEO Intel Corp dalam mengaplikasikan Internet Marketing dalam manajemen pemasaran Intel Corp. Halaman muka site, yang merupakan bagian site yang paling penting untuk mengkomunikasikan pada calon pembeli atau konsumen apa yang ditawarkan dalam layanan atau produk Intel Corp. Apa yang akan mereka temukan, serta kemudahan apa yang menyebabkan mereka harus tinggal lebih lama dari lima detik di dalam site. Belakangan ini dengan semakin menjamurnya jumlah site, dan industri pesaing komputer maka perhatian orang dapat terbentang paling lama dalam jangka waktu sepuluh detik saja. Kadang otak seseorang menjadi sangat malas dan membutuhkan bantuan untuk men-stimuli tangan menggerakkan mouse menjalajahi suatu site. Manajer pemasaran Intel Corp harus dapat menjelaskan para newcomer menawarkan produk dan isi dari site, tunjukkan sesuatu untuk tetap mempertahankan interest terhadap navigasi site dan menggenggam perhatian mereka, misalnya dengan memutuskan untuk membuat sebuah site penjualan merchendise perangkat (lunak atau keras) komputer produk Intel Corporation. Apa yang dapat menarik perhatian calon konsumen atau pelanggan ke site tersebut? Tentu saja sebuah icon atau tampilan yang bisa menarik (menjadi daya tarik). Seorang bintang film yang cantik atau tampan mungkin dengan anggunnya mengenakan T-Shirts MU yang elegan dan tulisan “Gratis sebuah Kostum Original David Beckham setiap pembelian separangkat komputer lengkap Intel Corp”. Atau dengan “Welcome to Intel Corporation ” atau bahkan bila “Get to Meet David Beckham” dan sebuah quote “We can beat anybody, remember We’re the Treble Winners” dibawahnya. Manajer pemasaran Intel Corp ingin pengunjung merasakan berada di sebuah tanah ManUtd, dan hal yang selanjutnya yang ingin mereka dapatkan adalah “Gratis – Gratis dan Gratis” Dalam satu jangkauan klik mouse. Oleh karenanya atraksi visual selanjutnya adalah navigasi anda yang efektif membagi button menarik untuk di klik.

Pengunjung akan bergerak kepada informasi tentang apa yang akan anda tawarkan atau daftar produk anda. Secara efektif akan menuntun pengunjung tanpa disadarinya menjalajahi site dan bahkan berniat untuk berkunjung sekali lagi karena site sering diperbaharui secara daily basis. Ikon sangat mudah menarik perhatian pengunjung serta mengajak mereka untuk tetap membaca isi site. Apabila CEO Iintel Corp merasa judul kepala kurang menarik, coba perkuat dengan sebuah image.



3.2              Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar Global

Untuk memutuskan mengenai pengambilan strategi perusahaan, secara khusus dalam memasuki pasar global maka perusahaan, dalam hal ini adalah Yanto Pottery perlu mengetahui bagaimana kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Setelah diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi mana yang akan digunakan.

Untuk memasuki pasar global, sebagaimana sudah dijelaskan di atas, ada empat cara, yaitu :

·      Ekspor,

·      Menegosiasi (franchise) waralaba atau lisensi,

·      Membentuk usaha patungan (joint venture),

·      Melakukan investasi langsung di negara lain.

Empat strategi tersebut bisa disederhanakan berdasarkan tempat produksi menjadi dua bagian, yaitu: pertama produksi yang dilakukan di negara asal yaitu ekspor, dan kedua produksi yang dilakukan di luar negara asal yaitu lisensi, joint venture, dan investasi langsung.


3.3              Jenis Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar Global

Konsep global marketing yang tidak membedakan satu negara dengan negara lainya, dalam arti semua negara siap untuk dijadikan target pemasaran produk yang dimiliki perusahaan. Demikian pula dengan Yanto Pottery dimana Yanto Pottery tidak membeda-bedakan satu negara dengan negara lain, semua negara menjadi target sasaran produk. Hingga sekarang sudah ada empat konsumen dari negara-negara yang berbeda berlangganan ke Yanto Pottery.

Yanto Pottery melakukan aktifitas produksi sesuai dengan permintaan konsumen dari luar negeri. Sebagaimana yang yang dijelaskan oleh Kotler maka Yanto Pottery maka Yanto Pottery bisa dikatakan masih melakukan ekpor tidak tetap. Dimana perusahaan tidak melakukan ekpor dari waktu ke waktu atas inisiatif sendiri. Sedangkan ekpor yang dilakukan oleh Yanto Pottery dilakukan tidak secara langsung yaitu dengan menggunakan agen-agen distribusi serta tidak perlu membuat departemen ekspor, dan tenaga penjualan di luar negeri. Jadi Yanto Pottery hanya memproduksi produk kemudian menjualnya ke penjual yang berada di negara tujuan ekspor tanpa melakukan penjuan langsung di negara tersebut.


3.4              Kendala-kendala dalam Pasar Global

Kendala-kendala yang sering dialami oleh para pelaku pasar global merupakan lingkungan domestik perusahaan yang kalau diistilahkan oleh Cateora & Graham adalah lingkaran kedua. Lingkaran dimana perusahaan tidak bisa mengendalikannya dan hanya bisa mengambil kebijakan agar tidak memberikan dampak negatif yang besar bagi perusahaan. Adapun kendala eksternal yang akan dialami oleh perusahaan dan sudah pasti tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan tersebut adalah : political/legal forces (kebijakan politik/legal), competitive structure (struktur persaingan domestik), ekonomic climate (situasi ekonomi), level of technology (tingkat kemajuan teknologi), structure of distribution (struktur distribusi), geography and cultural forces(kebudayaan).



DAFTAR PUSTAKA








Yuana Tri Utomo dan Zhulhamdi Shaleh. 2017. Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul. Vol. 9, No. 1. Jurnal

Rangkuti F., Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Budiarto T. dan F. Tjiptono. Pemasaran Internasional, BPFE. Yogyakarta. 1997.

Masaaki Kotabe & Kristiaan Helsen, Global marketing management edisi ke-3, MA John Wily & Sons, Danvers, 2004.


Rabu, 05 Desember 2018

Manajemen Pemasaran Global


BAB I

PENDAHULUAN



1.1         Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin meningkat seiring dengan berlakunya sistem pasar bebas pada era abad ke-21 ini mengakibatkan persaingan sudah sangat kompetitif dan ketat, hal ini yang menyebabkan tiap-tiap perusahaan harus bersaing agar tetap mempertahankan bisnisnya. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan dipaksa untuk selalu siap dalam meningkatkan daya saingnya.

Strategi bersaing yang digunakan atau diterapkan perusahaan pasti berbeda-beda, bentuk strateginya tergantung potensi dari perusahaan tersebut untuk menjalankan bisnisnya. Suatu persaingan bagi perusahaan dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha perusahaan tetapi juga dapat menjadi suatu ancaman bagi perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan sering dituntut untuk dapat tanggap dan menyesuaikan diri dengan bentuk strategi persaingan dari kompetitor. Selain itu perusahaan juga dituntut untuk dapat membuat suatu langkah strategi bersaing sebelum melaksanakan proses bisnisnya untuk mencapai keberhasilan di pasar.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat penulisan dengan judul: “Analisis Dalam Strategi Persaingan Global (Analisis Industri, Keunggulan Kompetitif, Persaingan Global dan Keunggulan Kompetitif Nasional)”.



1.2         Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat menentukan rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1.         Bagaimana analisis industri dalam strategi persaingan global?

2.         Bagaimana keunggulan kompetitif dalam strategi persaingan global?

3.         Bagaimana persaingan global dan keunggulan kompetitif dalam strategi persaingan global?



1.3         Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat menentukan tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1.         Untuk mengetahui bagaimana analisis industri dalam strategi persaingan global

2.         Untuk mengetahui bagaimana keunggulan kompetitif dalam strategi persaingan global

3.         Untuk mengetahui bagaimana persaingan global dan keunggulan kompetitif dalam strategi persaingan global.




BAB II
TEORI


2.1         Analisis Industri

Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi industri dan strategi. Diawali dengan adanya tambahan atas teori organisasi industri oleh Joe S. Bain (1950-an) yang menyatakan bahwa struktur industri tidak hanya terbatas pada ukuran besarnya industri, tetapi juga ditentukan dengan mobilitas hambatan masuk ke dalam industri. Selanjutnya berkembang teori struktur industri yang berdasarkan pada premis bahwa perbedaan tingkat keuntungan perusahaan merupakan fungsi kekuatan pasar yang didorong oleh struktur inter-industri dan intra-industri.

Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan. Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut adalah sebagai berikut:

1.         Ancaman persaingan segmen yang ketat, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. 

2.         Ancaman pendatang baru, daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.

3.         Ancaman produk substitusi, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial. 

4.         Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.

5.         Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.

Industri jika dikelompokkan menurut jumlah penjual adalah sebagai berikut: 

1.         Monopoli murni, hanya satu perusahaan yang menyediakan produk atau jasa tertentu diwilayah tertentu. 

2.         Oligopoli Murni, terdiri dari beberapa perusahaan yang memproduksi komoditas yang pada dasarnya sama. Oligopoli yang terdiferensiasi terdiri dari beberapa perusahaan yang memproduksi produk yang terdiferensiasi secara parsial (mobil, kamera), menurut lini mutu, fitur, mode atau pelayanan. 

3.         Persaingan Monopolistik, banyak pesaing yang mampu mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan atau sebagian. 

4.         Persaingan Murni, banyak pesaing menawarkan produk dan jasa yang sama. Struktur persaingan industri tertentu dapat berubah dari waktu ke waktu.



Hambatan masuk yang utama menyangkut suatu perusahaan diantaranya persyaratan modal, skala ekonomis, persyaratan hak paten dan lisensi, kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor, persyaratan reputasi. Bahkan setelah perusahaan masuk ke industri tertentu, ia mungkin menghadapi hambatan mobilitas sewaktu ia berusaha memasuki segmen-segmen pasar yang lebih baik. Hambatan keluar yang sering dihadapi perusahaan, seperti tanggung jawab hukum dan moral terhadap pelanggan, kreditor dan karyawan, pembatasan pemerintah, nilai sisa aset yang rendah akibat terlalu terspesialisasi atau using,kekurangan peluang alternatif, integritas vertikal yang tinggi dan hambatan yang emosional.

Setiap industri memiliki beban biaya tertentu yang banyak membentuk tindakan strateginya. Perusahaan merasa lebih bermanfaat untuk melakukan integritas kehulu atau kehilir (integrasi vertikal). Produsen besar minyak bumi melakukan eksploitasi minyak bumi, pengeboran minyak bumi, penyulingan minyak bumi, produksi bahan kimia, dan pengoperasian jasa reparasi kendaraan. Tingkat globalisasi perusahaan di industri global harus bersaing secara global, jika mereka mencapai skala ekonomis dan mengikuti kemajuan terakhir teknologi.



2.2         Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik (Porter, 1985, hal 15). Keunggulan kompetitif  ada kalau terdapat keserasian antara kompetensi yang membedakan diri sebuah perusahaan dan faktor-faktor kritis untuk meraih sukses dalam industri yang menyebabkan perusahaan tadi mempunyai prestasi  yang jauh lebih baik dari pada para pesaingnya.

a.         Strategi Generik untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif.

Michael porter telah mngembangkan suatu kerangka kerja. Dua tipe sumber keunggulan kompetitif. Yang menunjukan bahwa kombinasi dari dua target sumber cakupan pasar target yang dilayani. Strategik generik terdiri dari:

·           Kepemimpinan Biaya Keseluruhan

Keunggulan kepemimpinan biaya didasarkan pada prinsip bahwa pencapaian dari keunggulan kompetitif merupakan inti dari  strategi pemasaran superrior.


·           Diferensiasi

Jika Produk yang di hasil kan dari perusahaan benar-benar unik atau anggap unik dalam pasar masal.



·           Keunggulan Fokus Sempit

Diskusi mengenai kepemimpinan biaya dan deferensiasi hanya mempertimbangkan dampak pada pasar modal. Menetapkan sasaran pelanggan yang di tentukan secara sempit.



b.         Keunggulan Kompetitif Bagi Pemasaran Global

Sebuah kerangka kerja alternative untuk memahami  keunggulan kompetitif memfokuskan pada daya saing sebagian suatu fungsi kecepatan perusahaan menanamkan keunggulan yang baru sampai ”mendarah daging’’ di dalam organisasinya. Kerangka kerja ini menetapkan intensi stategik sebagai cara untuk mencapai  keunggulan kompetitif.

Hamel dan Prahalad  mendefinisikan inovasi bersaing sebagai “seni  membendung  risiko bersaingdalam proporsi yang dapat dikelola’’ dan mengungkapkan empat pendekatan, yaitu:

·           Lapisan Keunggulan: Sebuah perusahaan yang menghadapi resiko lebih kecil dalam pertarungan bersaing apabila perusahaan tadi memiliki keunggulan portofolio yang lebar.

·           Batu Bata yang Longgar: Pendakatan ini merupakan pendekatan dengan mengambil keuntungan dari yang tertinggal pada dinding pesaing  yang perhatiannya hanya terfokus pada satu titik satu segmen pasar dan geografis.

·           Mengubah Peraturan Keterlibatan: Melibatkan proses pengubahan apa yang disebut sebagai peraturan keterlibatan dan menolak ’’bermain menurut peraturan’’ yang ditetapkan oleh para industri.

·           Kolaborasi: Pendekatan dengan menggunakan pengetahuan yang dikembangkan oleh perusahaan lain. kolaborasi ini  semacam itu  dapat berbentuk pemberian lisensi, usaha patungan dan kemitraan.



2.3         Persaingan Global dan Keunggulan Kompetitif Nasional

Selama Bebarapa Dekade Terakhir, Persaingan Telah Mendunia Dalam Banyak Industri. Penyebabnya Adalah Penurunan Tarif, Kuota Dan Hambatan-Hambatan Perdagangan Bebas Perbaikan Sistem Transportasi Global Dan Meningkatnya Kecanggihan Pasar Dunia. Faktor-Faktor Tersebut Berperan Mengurangi Biaya Perdagangan Internasional Dan Membuat Perusahaan Asing Mampu Berkompetisi Dengan Perusahaan Lokal.  Penurunan Hambatan Perdagangan Mempermudah Ekspansi Ke Luar Negeri Bagi Perusahaan-Perusahaan Yang Gesit Dan Agresif.  Apakah Implikasi Kompetisi Global Terhadap Akuntansi Manajerial? Akan Sangat Sulit Bagi Perusahaan Untuk Bersaing Di Dunia Internasional Bila Perencanaan, Pengarahan, Dan Pengendalian Operasinya, Serta Pengambilan Keputusannya Menggunakan Sistem Akuntansi Manajemen Kelas Dua. Sistem Akuntansi Manajemen Yang Tidak Bagus Dapat Menghalangi Usaha Organisasi Untuk Menjadikan Persusahaan Benar-Benar Kompettitif.

Teori Keunggulan Kompetitif Dikemukakan Oleh Michael Porter Dalam Bukunya The Competitve Advantage Of Nation (1990). Menurut Porter Tidak Ada Korelasi Langsung Antara Dua Faktor Produksi (Sumber Daya Alam Yang Melimpah Dan Sumber Daya Manusia Yang Murah) Yang Dimiliki Suatu Negara, Yang Dimanfaatkan Menjadi Keunggulan Daya Saing Dalam Perdagangan Internasional. Banyak Negara Di Dunia Yang Jumlah Sumber Daya Alamnya Sangat Besar Yang Proporsional Dengan Luas Negerinya, Tetapi Terbelakang Dalam Daya Saing Perdagangan Internasional. Begitu Juga Dengan Tingkat Upah Yang Relatif Murah Daripada Negara Lain, Justru Berkorelasi Erat Dengan Rendahnya Motivasi Bekerja Yang Keras Dan Berprestasi. Porter Mendefinisikan Industri Sebuah Negara Sebagai Sukses Secara Internasional Jika Memiliki Keunggulan Kompetitif Relatif Terhadap Para Pesaing Terbaik Di Seluruh Dunia. Sebagai Indikator Ia Memilih Keberadaan Ekspor Yang Besar Dan Bertahan Lama Dan/Atau Investasi Asing Di Luar Wilayah Yang Signifikan Berdasarkan Pada Keterampilan Dan Aktiva Yang Diciptakan Di Negara Asal.

Kemakmuran Nasional Diciptakan, Bukan Diwariskan. Kemakmuran Negara Tidak Tumbuh Dari Sumbangan Alamiah Sebuah Negara, Kumpulan Tenaga Kerjanya, Tingkat Bunganya Atau Nilai Kursnya, Sebagaimana Dikemukakan Oleh Ekonom Klasik. Daya Saing Sebuah Negara Tergantung Pada Kapasitas Industrinya Untuk Berinovasi Dan Melakukan Pembaharuan. Perusahaan Memperoleh Keunggulan Terhadap Para  Pesaing Dunia Yang Terbaik, Karena Tekanan Dan Tantangan. Mereka Mendapatkan Manfaat Dari Memiliki Pesaing Domestik Yang Kuat, Pemasok Yang Berbasis Daerah Asal Yang Agresif, Dan Para Pelanggan Lokal.

Hal Ini Disebabkan 4 Kategori Yang Menciptakan Keunggulan Kompetitif Nasional. Dalam Bersaing Untuk Menciptakan Suatu Keunggulan Dalam Bisnis :

·           Kondisi Faktor, Yang Mengacu Pada Lahan Untuk Pendukung Bisnis Tersedia, Tenaga Kerja Yang Mapan Dan Memadai Dalam Mendukung Bisnis, Sumber Daya Alam Yang Baik Untuk Mendukung Kegiatan Industri Dan Bisnis, Modal Dan Infrastruktur Baik Yang Ada Dalam Suatu Negara. Ini Merupakan Faktor Mendukung Dalam Perkembangan Dan Pendukung Suatu Kegiatan Bisnis Dan Ekonomi Yang Baik Dalam Negara Tersebut.

·           Kondisi Permintaan Dalam Negeri Yang Dapat Mendukung Industri Tersebut Menjadi Lebih Dikenal Dan Merupakan Jalan Untuk Menjadi Di Kenal Di Luar Negeri. Mis : Toyota Dahulunya Hanya Di Produksi Di Jepang Saja, Karena Banyak Peminat Untuk Membeli Mobil Tersebut Oleh Orang Jepang Sendiri, Membuat Mobil Merek Toyota Tersebut Di Kenal Sampai Ke Luar Negeri. Kondisi Permintaan Di Negara Sendiri Yang Mendukung Keunggulan Kompetitif Memiliki Tiga Karakter, Yaitu : A. Komposisi Permintaan Di Negara Sendiri, Dimana Menentukan Bagaimana Perusahaan Menerima, Menginterpretasikan Dan Memberi Reaksi Pada Kebutuhan Pembeli. Keunggulan Kompetitif Dapat Dicapai Kalau Permintaan Di Negara Sendiri Memberikan Gambaran Yang Lebih Baik Mengenai Kebutuhan Pembeli, Lebih Awal Dari Yang Disediakan Oleh Pesaing Luar Negeri. B. Ukuran Dan Pola Pertumbuhan Di Negara Sendiri, Adalah Penting Hanya Bila Komposisi Permintaan Di Negara Sendiri Baik Dan Dapat Mengantisipasi Permintaan Di Luar Negeri. C. Pertumbuhan Pasar Dalam Negeri Yang Cepat.

·           Industri Terkait Dan Pendukung, Kehadiran Pesaing Internasional  Dalam Suatu Negara Dalam Bidang Yang Terkait, Dapat Memberikan Keunggulan Kompetitif. Industri Pemasok Secara Internasional Menyediakan Masukan Ke Indsutri Hilir Dan Akan Menjadi Dapat Bersaing Dalam Harga Dan Mutu.

·           Cara Manajemen Perusahaan Dan Keterampilan Mengorganisasi Perusahaan Dalam Suatu Negara Serta Menciptakan Strategi Untuk Keunggulan Dalam Bisnis Sangat Menentukan. Mis: Jerman, Struktur Perusahaan Yang Cenderung Hirarkis, Sehingga Manajer Yang Harus Menangani Industri Dengan Disiplin Yang Tinggi Untuk Menangani Perusahaan Atau Industri Kimia, Mesin Dan Lain-Lain, Harus Berlatar Belakang Tehnik. Di Italia, Bisnis Dijalankan Seperti Bisnis Keluarga Kecil, Yang Menekankan Kepada Penyesuaian Produk Standard Dan Fleksibilitas Yang Cukup Besar Untuk Memenuhi Permintaan Pasar.

Selain Keempat Faktor Tersebut, Keunggulan Kompetitif Nasional Juga Masih Dipengaruhi Oleh Faktor Kebetulan Atau Kesempatan Untuk Melakukan Sesuatu (Chance Events), seperti :

1.             Penemuan Produk Baru, Melonjaknya Harga.

2.             Perubahan Nilai Tukar, Konflik Keamanan Antar Negara Dan Lain-Lain.

3.             Tindakan-Tindakan Atau Kebijakan Pemerintah (Government).





BAB III

ANALISI KASUS



3.1        Keunggulan Kompetitif

Contoh : Keunggulan Kompetitif ini dimiliki oleh IKEA yang menjual Furniture desain modern dengan harga rendah, IKEA mempunyai focus yang kuat di furniture dasar dan mengah dan dapat menawarkan harga yang rendah karena efesiensi struktur biaya dengan skema swalayan, merakit sendiri dan disimpan dalam bentuk datar.





DAFTAR PUSTAKA







Manajemen Pemasaran Global Tentang E-Marketing

BAB I PENDAHULUAN 1.1             Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis...